xxx
xxx
xxx

RSUI Mutiara Bunda akan Buka Layanan PONEK

Rumah Sakit Umum Islami (RSUI) Mutiara Bunda Tanjung Kabupaten Brebes akan membuka Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowaty, saat membuka Seminar Deteksi Dini Kanker Serviks, di Aula rumah sakit setempat, Sabtu (21/9/2024). "RSUI Mutiara Bunda ini semakin menjadi pilihan masyarakat Brebes, apalagi ini sudah kelas C, sebentar lagi akan melayani PONEK, penanganan kanker serviks serta upaya menekan kematian ibu, ini sudah akan diterbitkankan SK bupati," kata Ineke. Ineke berharap, setelah diterbitkankan SK PONEK, RSUI Mutiara Bunda semakin meningkat kualitas pelayanannya dan jangan ada kematian ibu lagi. Kabupaten Brebes sudah 45 kasus kematian ibu, ini paling banyak se Jateng. "Dari hulu sampai hilir harus kita benahi bersama, tugasnya teman-teman nantinya menjadi RS PONEK semua rujukan maternal neonatal harus bisa ditangani dengan baik, bekerja sama dengan puskesmas atau klinik, rujukan juga harus bisa stabil," terangnya. Divisi Onkologi Ginekologi FKUI RSCM Jakarta dr Rizki Azenda SpOG menyampaikan, kanker serviks prevalensinya di Indonesia itu nomer satu, berganti-ganti, belakang ini dengan kanker payudara. "Jadi karena itulah kegiatan ini kita adakan, memberikan informasi bagaimana cara pencegahan juga cara menata laksana, terutama para wanita di Brebes harus tahu skriningnya bagaimana," tuturnya. dr Rizki menjelaskan, kanker serviks atau sel serviks ini, yaitu virus Human Papillomavirus (HPV), virus itu paling banyak terjadi akibat trans seksual dan beragam pula. Seperti berganti-ganti pasangan, hubungan seksual pada usia muda, ini juga salah satu penyebab kanker serviks. "Dalam trek belakangan ini banyak kalangan wanita yang sulit untuk deteksi dini. Mungkin karena norma, takut dan malu, itu yang ingin kami kemukakan pada seminar ini," terangnya. Terkait gejala, lanjut dr Rizki, pada umumnya ditemukan gejalanya pada stadium lanjut, karena saat awal sulit dideteksi. Gejala awal paling sering pendarahan terjadi di luar siklus haid atau menstruasi. "Saat ini kurang lebih 36 ribu kasus kanker serviks pertahun, dalam kurun waktu 2 jam itu satu kematian, biasanya wanita usia 35 tahun sampai 40 tahun, karena dari gejala terasa delapan sampai sepuluh tahun baru terpapar," pungkasnya. Komisaris RSUI Mutiara Bunda dr Cesa Kautsar Latera menyampaikan, seminar berkolaborasi dengan FKUI RSCM. Tujuannya agar para nakes dan masyarakat khususnya para ibu lebih mengetahui lagi secara mendalam tentang kanker serviks maupun kanker leher rahim. "Materinya akan dijelaskan oleh para narasumber, silakan ibu-ibu bertanya, setelah seminar juga ada pemeriksaan gratis Iva dan Pap Smear untuk deteksi kanker serviks," pungkasnya. Penulis: Bayu Arfi Editor: Wasdiun



  • Leave a Comment