xxx
xxx
xxx

Sambil Menunggu Lahan, Pj Bupati Resmikan Huntara

Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH kembali kunjungi korban tanah gerak di Dukuh Karanganyar Desa Sridadi, Sirampog, Brebes. Lawatan kali ini, dia memberikan bantuan serta resmikan hunian sementara (huntara).

"Ini kali kedua saya mengunjungi bapak ibu semua, saya pun mengerti musibah ini, karena keprihatinan bapak ibu juga menjadi keprihatinan saya," kata Urip usai menyerahkan bantuan ke warga korban tanah gerak di Desa Sridadi, Selasa (27/12).

Urip memastikan semua warga yang menjadi korban tanah gerak sudah menempati huntara. Dia mengatakan sudah banyak relawan yang datang dan siap membantu warga, baik dari bantuan makanan sampai penyediaan obat-obatan bila dibutuhkan.

"Jadi saya mohon bersabar kepada warga, toh dari Pemda Brebes sudah berupaya dengan baik. Tentu nantinya kami juga akan merelokasikan warga ke tempat tinggal yang lebih aman lagi," ucapnya.

Urip menyampaikan, sudah ada 58 Kepala Keluarga (KK) yang menempati huntara ini, kalau dilihat dari lokasinya bagus datar, fasilitas cukup ada air bersih, mushola, listrik juga sudah ada.

"Bentuk rumahnya pun sudah lumayan proper, meski berupa papan kayu. Namun kami akan segera menyiapkan ke rumah yang permanen atau hunian tetap.

Lanjut Urip, Pemkab Brebes sedang menyiapkan lahan tanah dan mencarinya untuk warga agar nanti bisa segera dibangun untuk hunian tetap. Kalau lahan tanah sudah didapat, warga akan dipindahkan.

"Memang dari kami belum bisa menyediakan tanah, karena belum masuk APBD. Tanah ini kami siapkan dari urunan beberapa dinas, Baznas, PMI, semua bergotong royong," tuturnya.

Saat ini, dia pun sedang berkoordinasi dan membuka donasi ke mana-mana, mulai pusat maupun provinsi. Mengingat relokasi warga sangat dibutuhkan.

"Ini kami masih membuka donasi, kami lagi nyari terus supaya nanti tanah yang kami incar dengan harga yang sudah kami perkirakan bisa didapatkan," katanya.

Terakhir Urip berpesan, agar warga bisa bareng bareng menjaga lingkungan, terutama warga di Kecamatan Sirampog karena cuaca saat ini sulit diperkirakan kondisi daerah pegunungan juga semakin memprihatinkan.

"Nanti kita jaga bareng bareng nggih ibu bapak, walaupun sebagian lahan hutan sudah digunakan sebagai lahan pertanian seperti kentang. Kita juga harus memperhatikan lingkungan, pohon-pohon yang sudah besar dijaga karena itu dapat menahan hujan, sehingga tidak terjadi longsor atau tanah gerak lagi," pungkasnya.
Penulis: Bayu Arfi
Editor: Wasdiun



  • Leave a Comment