Brebes, Tingkatkan Budaya Literasi
Pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing global sudah menjadi arah dan tujuan pembangunan nasional hingga tahun 2024. Untuk mewujudkannya melalui prioritas nasional pertama yaitu meningkatkan literasi, inovasi dan kreativitas.
Hal tersebut disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH saat menerima kunjungan Kunjungan Kerja Spesifik Bidang Perpustakaan Komisi X DPR RI dan Perpustakaan Nasional RI di Pendopo Bupati Brebes, Jumat (3/12).
Peningkatan budaya literasi, lanjut Idza, diwujudkan dalam bentuk Pengembangan Budaya Kegemaran Membaca, Pengembangan Perbukuan Dan Penguatan Konten Lokal, dan Peningkatan Akses Dan Kualitas Layanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Kabupaten Brebes telah memulai langkah dalam meningkatkan budaya literasi melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Ini langkah yang sangat penting seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi yang juga mempengaruhi budaya literasi.
Perubahan tersebut menjadikan konsep literasi juga mengalami perubahan dari konsep literasi keberaksaraan menjadi literasi pemberdayaan. Jika dulu berbicara literasi adalah bagaimana kita bisa membaca dan menulis, sekarang literasi lebih dari itu. Yakni ketika kita bisa lebih berdaya saing dengan negara lain dalam menciptakan barang dan jasa.
Untuk itulah, sangat penting peran perpustakaan untuk meningkatkan literasi masyarakat yang mampu bersaing. Peran itu dapat dilakukan melalui penyediaan sumber bacaan yang lengkap sesuai kebutuhan dan menyediakan perpustakaan yang mampu menjadi sumber kegiatan masyarakat.
Perpustakaan harus sudah menjadi pusat pengembangan kebudayaan, pusat pendidikan dan pusat menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing. Perpustakaan berbasis inklusi sosial menjadi sebuah konsep yang diharapkan dapat dan mampu menjawab semua harapan tersebut.
Idza juga melaporkan, kalau Kabupaten Brebes akan memiliki Gedung Perpustakaan yang representatif dengan anggaran sebesar Rp 9,2 Miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Kusus (DAK). Idza berharap, dorongan dari DPR RI agar pembangunan tersebut bisa terwujud, berjalan lancar dan sukses.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendorong perpustakaan di Kabupaten Brebes bertransformasi menuju perpustakaan berbasis inklusi sosial. Mengingat, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini, secara tidak langsung harus mempercepat akselerasi gerak tranformasi perpustakaan.
"Problematika kehidupan yang semakin tidak jelas di masa pandemi bisa diselesaikan oleh mereka dengan literasi. Mudah-mudahan dengan bangkitnya daya baca dan prestasi, akan mendorong peningkatan pendidikan untuk mengentaskan kemiskinan,” ucap Fikri.
Setidaknya, lanjur Fikri, terdapat empat indikator yang dapat menggambarkan keberhasilan proses transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Yaitu peningkatan kunjungan pemustaka ke Perpustakaan, peningkatan pelibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan, peningkatan ekspos media terhadap kegiatan perpustakaan, dan peningkatan jumlah kemitraan perpustakaan dengan berbagai lembaga.
Fikri menandaskan, pemerintah pusat harus bisa melihat perpustakaan secara proposional dan tidak memandang sebelah mata. Karena ini merupakan invenstasi, tidak bisa masyarakat hanya menerima bantuan saja tetapi harus dicerdaskan dan harus melek pengetahuan.
"Jendela pengetahuan adalah dengan membaca dan menaikkan literasi, saya kira selanjutnya jika semua tingkat literasi naik, Indonesia juga pasti akan naik," pungkas fikri.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Brebes Dr Tahroni MPd dalam paparannya menyampaikan, Sebagai penghubung informasi di masyarakat, Perpustakaan sudah menyediakan sarana komunikasi diantaranya:
Perpustakaan memfasilitasi komunikasi antar forum atau lembaga melalui Forum Masyarakat Sadar Literasi, Perpustakaan membentuk Tim Sinergi Pengembangan Perpustakaan di tingkat Kabupaten. Juga menyediakan akses informasi melalui buku, majalah, surat kabar dan internet, Perpustakaan memiliki media sosial untuk promosi perpustakaan dan media komunikasi antara perpustakaan dengan pemustaka dan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Brebes sudah mengimplementasikan perpustakaan berbasis inklusi sosial di Tingkat Kabupaten Brebes sejak Tahun 2018 dan diperluas ke perpustakaan desa sebanyak 14 perpustakaan yang difasilitasi Perpustakaan Nasional maupun replikasi mandiri.
Perpustakaan berbasis inklusi sosial menjadikan perpustakaan sebagai layanan yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat, menjadi perpustakaan yang nyaman, dan memfasilitasi masyarakat untuk berkegiatan di perpustakaan sehingga perpustakaan menjadi pusat informasi dan pusat kegiatan masyarakat.
Perpustakaan Desa Dawuhan misalnya, mendampingi petani kopi memberdayakan masyarakat petani kopi. Dan saat ini sudah berkembang menjadi usaha kopi kerjasama dengan Kelompok Usaha Bersama dibawah binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes.
Perpustakaan Desa Jatibarang Lor memberi pelatihan sablon bagi pemuda pengangguran dan anak putus sekolah dan mendampingi yang berhasil untuk usaha sablon kerjasama dengan BUMDES. Dan perpustakaan desa lain yang sudah mengembangkan perpustakaan berbasis inklusi Sosial. Perpustakaan daerah dan perpustakaan desa membagi peran masing-masing meningkatkan literasi dan pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Saat ini di Kabupaten Brebes belum memiliki pustakawan baik di Perpustakaan Daerah Kabupaten Brebes maupun di perpustakaan jenis lainnya. Pengelola perpustakaan masih sebatas tenaga pengelola perpustakaan yang belum menjadi fungsional pustakawan dan belum tersertifikasi sesuai pustakawan.
Untuk itu, dalam pelaksanaan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, sangat diperlukan kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak. Hal ini penting karena konsep pembangunan budaya literasi masyarakat bukan hanya tanggung jawab Dinas Arsip dan Perpustakaan Brebes saja, tetapi harus dengan dukungan berbagai pihak. Kolaborasi inilah yang dijadikan modal utama keberlanjutan semua program pemberdayaan masyarakat.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH, Sekretaris Daerah (Sekda) Brebes Ir Djoko Gunawan MT, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional Deni Kurniadi M Hum, Kepala Biro Perencanaan Dan Keuangan Perpustakaan Nasional Dr Joko Santoso, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Dr Upriyadi M Hum, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Yusadar Armunanto SH MH, Staf Ahli Bupati dan undangan lainnya.
Penulis : Suprapto
Editor : Wasdiun
Leave a Comment