Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru, Upaya Preventif Penularan Covid-19
Menjelang pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru (New Normal) di Kabupaten Brebes, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Penularan Covid-19 menggelar simulasi New Normal. Simulasi dilakukan di tiga tempat yakni Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMP N 2 Brebes, Simulasi Hajatan dan Seni Pertunjukan di Gedung Korpri dan Simulasi Pariwisata di Pantai Randusanga Indah (Par In) Randusanga Kulon, Brebes, Sabtu (11/7).
Simulasi diawali dengan apel pagi yang dipimpin Kepala Dindikpora Kab Brebes yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Rojat SPd MPd didampingi Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Aditya Perdana SE MSi, Asisten I Sekda Brebes Apriyanto Sudarmoko dan Asisten II Sekda Brebes Teti Yulianti, unsur Polres Brebes, Kodim 0713/Brebes dan Tim Gugus Tugas Kabupaten, Kepala SMP N 2 Brebes, .
Dalam sambutan Apel, Rojat menjelaskan PTM di Kabupaten Brebes tingkat SMP hanya dilaksanakan di SMP Negeri 2 Brebes. SMP 2 Brebes merupakan sekolah percontohan yang nantinya bisa diikuti oleh seluruh SMP di Kabupaten Brebes.
“Sebelumnya, sudah ada 115 SMP baik negeri maupun swasta yang mengajukan PTM pada tanggal 13 Juli 2020. Namun hasil keputusan tim gugus tugas kabupaten, hanya satu yang mendapatkan rekomendasi untuk simulasi dan ujicoba pelaksanaan PTM, terangnya.
Apriyanto menjelaskan, PTM di tengah pandemi Covid-19 berbeda dengan pembelajaran normal. Dalam simulasi, siswa wajib hukumnya mematuhi protokol kesehatan untuk menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Yaitu disiplin menggunakan masker, sebelum memasuki lingkungan sekolah diwajibkan untuk dicek suhu badan menggunakan termo gun atau termo scanner. Sebelum memasuki ruang kelas, diwajibkan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer di depan kelas masing-masing.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka di sekolah hanya dilakukan satu sampai dua jam tergantung kekuatan siswa menggunakan Masker. Kemudian tak ada jam istirahat tetapi siswa langsung pulang.
Selain itu, satu kelas akan dibagi minimal satu shift, karena satu kelas terdiri dari 10 sampai 32 siswa, satu shift terdiri dari 10-12 siswa. Kemudian tak semua siswa belajar tatap muka bersamaan.
“Jadwal masuk siswa bergantian dalam satu minggu. Setiap pergantian shift 1, ruangan kelas akan dibersihkan agar aman yang selanjutnya digunakan oleh shift 2 dan seterusnya.
Namun, jika ada orang tua tidak berkenan anaknya masuk sekolah, siswa boleh belajar secara daring di rumah masing-masing, ucap Apri.
Apri menegaskan, di Kabupaten Brebes hanya menerapkan PTM di SMP N 2 Brebes sebagai percontohan.
“Simulasi dan ujicoba kemudian akan di evaluasi tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Brebes, pungkasnya.
Kepala SMP 2 Brebes Murtadho mengaku senang sekolahnya di jadikan tempat simulasi. Pihaknya telah menyiapkan berbagai perlengkapan sesuai dengan protokol kesehatan. Baik berupa tempat cuci tangan, handsanitizer, masker, pelindung wajah, hingga kesiapan seluruh guru dan warga sekolah lainnya.
Di tempat terpisah, Asisten I dan II juga membuka kegiatan simulasi Hajatan dan Seni Pertunjukan Tatanan Baru di Gedung Korpri Brebes. Simulasi Hajatan dan Seni Pertunjukan digelar Keluarga Besar Pekerjaseni dan Entertaiment Kabupaten Brebes bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Brebes. Simulasi selanjutnya di tempat wisata Pantai Randusanga Indah (ParIn) Brebes. (Fatih/Wasdiun)
Leave a Comment